Banyak orang berkata, hati dan mata telah tertutup oleh
cinta. Tapi apakah cinta itu selalu tak pernah salah? Apakah dengan mata
tertutup kita bisa melakukan semua kebenaran? Tidak bagiku. Cinta itu selalu
salah. Cinta menutup hati dan logika bahkan perasaan dan jiwa ini. Cinta itu
terlalu jahat. Cinta itu bersemayam dari kalbu ini hingga tak bisa dipatahkan
lagi. Tak tahukah kau rasanya menunggu dan menaruh perasaan ini hingga
bertahun-tahun. Untuk hari ini, masa lalu dan masa depan mungkin rasa ini akan
tetap tumbuh. Tidak, rasa ini tidak akan tumbuh maupun berkurang. Mungkin hanya
tetap pada porsinya karena bagaimana mungkin rasa ini akan bertambah jika hanya
aku sendiri yang memupuknya? Tak tahukah kau rasanya dilupakan dan menunggu
untuk masa depan? Jarak dan waktu terus berpacu menggelapkan rasa ini. Melupakan
goresan luka dan perih. Tak tahukah kau rasanya berlari sendirian untuk
menembus masa depan yang disitu aku menaruh harap akan bertemu dirimu lagi? Pedih
sekali hati ini. Sakit ya sangatlah sakit tapi tak apa. Sakit ini sudah menjadi
bagian dari hati dan ragaku. Sama seperti kamu. Kamu yang mewarnai hari-hariku
dulu sebagai teman yang sangat baik untukku. Tapi, waktu, perpisahan dan jarak
mengubah segalanya. Merubah dirimu dan perasaanmu. Mungkinkah kau lupa
bagaimana dulu aku dan kau bermain bersama? Tidakkah kau ingat aku? Menunggumu selama
dua tiga empat lima enam tahun entahlah aku lupa sudah berapa lama perasaan ini
datang dan menyiksaku. Kau yang jauh disana ingatlah bagaimana mungkin sedikit
sapaan darimu tiga tahun lalu merupakan
surga kecil bagiku. Akupun tak tahu bagaimana mungkin perasaan ini tetap
tertata apik ditempatnya. Bukannya aku tak ingin melupakanmu. Tetapi entah
sulit bagiku untuk melupakanmu. Karena melupakanmu bagiku adalah hal yang tidak
mungkin. Karena kau telah menjadi satu dihati ini dan kenangan bersama telah
menjadi darah yang terus mengalir dalam nadiku. Mengapa? Bayangmu tetap hadir
dalam sisiku dan bahkan kau selalu menyempatkan hadir di dalam mimpiku? Tetapi ragamu
tak kunjung datang. Aku akan tetap menunggu dan berpacu pada masa depan. Karena
aku yakin suatu hari suatu saat nanti kita akan bertemu.